Mau Tahu 10 Cara Menanam Gambas Yang Baik Dan Benar

Bertaniyok – Gambas atau oyong atau potulo/petulo ialah tumbuhan sayuran buah yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Nama binomial (nama latin) gambas ialah Luffa acutangula, buahnya berwarna hijau, kulitnya agak berangasan dan dimanfaatkan sebagai sayur. Tanaman gambas merupakan tumbuhan sayuran buah yang merambat sehingga dalam budidayanya diharapkan lanjaran atau para-para. Di tempat saya, gambas kalah terkenal dengan pare, timun atau kacang panjang. Teman-teman petani tidak menanam gambas dengan alasan hasil panennya tidak sebaik pare, timun atau kacang panjang. Memang benar, tonase tumbuhan gambas lebih kecil jikalau dibandingkan dengan ketiga jenis sayuran tersebut. Mereka tidak melihat ini ialah peluang, dengan semakin sedikitnya petani yang menanam gambas otomatis harga jual lebih tinggi dan stabil lantaran pasokan sedikit. Ini alasan yang menciptakan saya selalu menanam gambas. Bagaimana dengan kawasan anda? Apakah gambas juga kurang diminati oleh petani?

petulo ialah tumbuhan sayuran buah yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae atau suku labu Mau Tahu 10 Cara Menanam Gambas Yang Baik dan Benar


Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliopsida
Ordo
Cucurbitales
Famili
Cucurbitaceae
Genus
Luffa
Spesies
L. acutangula

1. Syarat Tumbuh Tanaman Gambas / Oyong

Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang mempunyai penyesuaian tinggi terhadap lingkungan dan sanggup tumbuh pada banyak sekali macam jenis tanah. Tanaman gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh dan sanggup tumbuh optimal pada lingkungan dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap kekeringan dan sanggup tumbuh dengan baik jikalau ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air tumbuhan akan tumbuh kerdil, berbatang kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada tanah yang subur, gembur, mempunyai aerasi dan drainase yang baik. pH ideal untuk tumbuhan gambas ialah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini tidak mengenal musim, sanggup dibudidayakan kapan saja, baik pada demam isu hujan maupun pada demam isu kemarau.

2. Persiapan Lahan Budidaya Gambas

Lahan untuk budidaya gambas atau oyong dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau rumput liar. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Buat bedengan dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi dan panjang bedengan diubahsuaikan dengan kondisi lahan. Jika budidaya gambas dilakukan pada lahan datar atau sawah, sebaiknya bedengan dibentuk agak tinggi semoga air hujan tidak tergenang dan merendam akar tanaman. Tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu berair dan genangan air. Jarak antar bedengan ialah 2 – 2,5 meter.

Jika pH tanah dibawah 5,5 sebaiknya dilakukan penaburan dolomit atau kapur pertanian. Dolomit ditaburkan dilakukan 7 – 10 hari sebelum santunan pupuk dasar, dan biarkan tersiram air hujan terlebih dahulu.

3. Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Gambas

Pada setiap tanah sebetulnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, akan tetapi ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh lantaran itu perlu diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar untuk tumbuhan gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL dan ZA atau Urea. Perbandingan takaran pupuk TSP, KCL dan ZA ialah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1 KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata dengan tanah atau ditutup dengan tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa. Dosis pupuk dasar untuk tumbuhan gambas diubahsuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

4. Persiapan Benih Gambas / Oyong

Benih gambas sanggup diperoleh dengan membelinya di toko pertanian atau menciptakan benih sendiri. Pilih benih gambas dari tumbuhan yang sudah diketahui kualitasnya atau varietas unggul. Buah gambas/oyong yang ingin dibentuk benih sebaiknya dibiarkan renta dan kering dipohon. Kemudian biji gambas dijemur hingga kering sebelum benih ditanam. Namun jikalau budidaya dilakukan dalam skala besar sebaiknya benih yang dipakai ialah benih bibit unggul (F1) yang sudah teruji kualitasnya. Benih gambas bibit unggul (F1) produksinya lebih tinggi daripada benih buatan sendiri (F2). Kualitas buah gambas yang berasal dari benih F2 masih baik, akan tetapi produksinya lebih sedikit. Beberapa benih gambas bibit unggul (F1) yang rekomended antara lain esenza F1, prima F1, sasi F1, miriam F1 atau hanoman F1.

5. Cara Menanam Gambas / Oyong

Sebaiknya bedengan ditutup memakai mulsa plastik untuk menghambat gulma dan supaya kelembaban tanah tetap stabil jikalau demam isu hujan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 atau 80 cm, jikalau budidaya dimusim hujan jarak tanam 80 cm. Dalam satu bedengan lubang tanam dibentuk satu baris yang dibentuk ditengah-tengah bedengan

Benih terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum ditanam. Benih gambas sanggup ditanam pribadi kelahan atau disemai terlebih dahulu. Benih sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu semoga tumbuh serempak. Cangkang / kulit benih terlebih dahulu dipecah atau diretakkan memakai gunting kuku pada cuilan dimana tunas akan tumbuh, cukup diretakkan saja kulit benihnya dan jangan hingga keping bijinya pecah. Kemudian benih direndam memakai air hangat kuku selama kurang lebih 10 jam, sanggup juga ditambahkan sedikit ZPT. Benih ditiriskan dan dibungkus memakai kain atau kertas lembab. Cara menumbuhkan benih gambas sama persis dengan cara menumbuhkan benih pare, semoga lebih terperinci silahkan baca disini : “Cara Menyemai Benih Pare Agar Tumbuh Serempak” Jika benih sudah berkecambah, benih sanggup pribadi ditanam kelahan. Tanam satu benih satu lubang tanam, lubangi tanah sesuai dengan ukuran benih, benih ditanam dengan posisi tunas/calon akar menghadap kebawah. Kemudian ditutup dengan tanah tipis. Siram hingga berair jikalau tanah dalam kondisi kering. Untuk mencegah gangguan hama, taburkan nematisida secukupnya disekitar benih.

6. Pemasangan Lanjaran atau Para – Para Gambas

Gambas merupakan tumbuhan merambat yang mempunyai banyak cabang dan tunas, batang gambas sanggup tumbuh mencapai 3 – 4 meter. Oleh alasannya ialah itu perlu dibentuk para – para atau lanjaran yang sesuai. Para-para sebaiknya dipasang segera sesudah proses penanaman benih selesai. Agar sanggup berproduksi dengan maksimal, tumbuhan gambas membutuhkan rambatan/lanjaran/para-para yang luas semoga cabang dan tunas tidak saling bertumpuk. Bentuk atau model para-para tumbuhan gambas sama persis dengan para-para untuk tumbuhan pare. Silahkan baca disini : Cara Mudah Membuat Lanjaran Pare

7. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Gambas / Oyong

Setelah penanaman selesai, acara budidaya selanjutnya ialah memelihara dan merawat tumbuhan gambas. Beberapa perawatan penting pada tumbuhan gambas antara lain penyulaman, penyiraman dan penyiangan.

  • Lakukan pengontrolan satu ahad sesudah tanam, segera sulam tumbuhan gambas jikalau ada yang tidak tumbuh atau dimakan hama.
  • Tanaman gambas akan tumbuh dengan baik jikalau ketersediaan air cukup. Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan, jangan hingga tumbuhan kekurangan air atau kekeringan. Tanaman gambas sangat membutuhkan air pada masa pertumbuhan vegetatif hingga masa pertumbuhan generatif. Jika kekurangan air, bunga dan buah gambas sanggup rontok serta bentuk buah tidak normal.
  • Selanjutnya ialah penyiangan, yaitu pengendalian gulma atau rumput yang mengganggu tanaman. Penyiangan terutama dilakukan pada awal pertumbuhan, jikalau tumbuhan gambas sudah memenuhi para-para dan rimbun rumput tidak akan tumbuh lagi dan tidak perlu dilakukan penyiangan.
8. Pemupukan Susulan Tanaman Gambas

Pemupukan susulan tumbuhan gambas pertamakali dilakukan pada usia 10 sesudah tanam. Pemupukan susulan selanjutnya dilakukan setiap 1 ahad sekali. Pemupukan awal saya memakai pupuk NPK 16-16-16 dengan cara dikocor. Sebelum santunan pupuk susulan sebaiknya tanah dipastikan dalam keadaan berair semoga pupuk gampang diserap oleh tanaman. Berikut ini takaran dan interval pemupukan susulan untuk 1000 tumbuhan gambas 

1. Pupuk susulan l (usia 10 HST) : Dosisnya 2 kg NPK dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan 250 ml setiap tanaman.

2. Pupuk susulan II (usia 17 HST) : Dosisnya 3 kg NPK dilarutkan dengan 300 liter air, kemudian dikocorkan 300 ml setiap tanaman.

3. Pupuk susulan III (usia 24 HST) : Dosisnya 5 kg NPK dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian dikocorkan 500 ml setiap tanaman.

4. Pupuk susulan IV (usia 31 HST) : Dosisnya 4 kg TSP + 4 kg KCL dan 2 kg ZA, ditaburkan atau ditugal disekeliling tumbuhan dengan jarak 30 cm dari pangkal batang.

5. Pupuk susulan V (usia 38 HST) : Dosisnya 9 kg TSP + 8 kg KCL dan 4 kg ZA, ditaburkan merata pada bedengan

6. Pupuk susulan VI dan VII dilakukan pada usia 50 dan 60 HST dengan takaran sama dengan pupuk susulan V.

7. Jika pada usia 75 HST tumbuhan gambas masih terlihat sehat pemupukan susulan sanggup dilanjutkan kembali.

Dosis dan jenis pupuk yang dipakai sanggup saja berbeda disetiap wilayah, tergantung pada kondisi tanah, tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.

9. Hama dan Penyakit Tanaman Gambas

Tanaman gambas juga tidak luput dari gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Beberapa jenis hama yang banyak dijumpai pada tumbuhan gambas antara lain oteng-oteng, penggorok daun, ulat grayak, ulat tanah, bekicot, jangkrik dan lalat buah. Pengendalian sanggup dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis hama sasaran.Sedangkan penyakit yang sering menyerang tumbuhan gambas antara lain bercak daun, layu fusarium, dan antraknosa. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida menyerupai score, cozeb, dithane atau bion-M.

10. Pemanenan Gambas atau Oyong

Buah gambas atau oyong sanggup dipanen pada usia 40 – 45 HST (hari sesudah tanam). Buah dipanen saat masih muda, yaitu saat kulit buah masih berwarna hijau segar, kulit tidak mengkilat, kulit buah masih lunak, gampang dipatahkan dan belum berserat. Pemanenan gambas dilakukan setiap 2 hari sekali, dan dalam satu demam isu tanam pemanenan sanggup dilakukan hingga 25 – 30 kali tergantung varietas yang digunakan, perawatan serta kondisi tanah. Demikian “10 Cara Menanam Gambas Yang Baik dan Benar” semoga bermanfaat…..

0 Response to "Mau Tahu 10 Cara Menanam Gambas Yang Baik Dan Benar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel