Cara Gampang Tanam Padi Gogoh Rancah

Selama ini sektor agro di Indonesia, mengenal dua macam jenis padi. Yakni padi sawah yang ditanam di lahan sawah dan digenangi air, serta padi ladang atau padi gogo yang ditanam di lahan kering. Padi sawah ditanam dengan cara menyemai biji padi (gabah) di petak persemaian. Lahan persemaian diolah ibarat biasa, lalu benih padi yang sudah direndam air dan dikecambahkan ditebar di lahan yang telah disiapkan. 

Umur 2 ahad sd. 20 hari, semai dicabut untuk ditanam di petak penanaman yang juga sudah disiapkan. Lahan untuk menanam padi sawah, diolah dengan cara dibajak atau dicangkul dalam keadaan basah, lalu digaru hingga menjadi hamparan lumpur yang rata dan siap untuk ditanami benih yang telah dicabut dari persemaian. Hingga apabila hujan mulai jatuh pada pertengahan Oktober, maka penanaman padi sawah paling cepat gres sanggup dilaksanakan pada awal November. Sebab diharapkan penyiapan lahan persemaian, dan pengolahan lahan penanaman. Biasanya sambil menunggu benih semai remaja untuk dicabut, petani akan mengolah lahan penanaman.

 Yakni padi sawah yang ditanam di lahan sawah dan digenangi air Cara Praktis Tanam Padi gogoh Rancah

Padi gogo atau padi ladang ditanam secara pribadi di lahan kering. Para petani di Kalimantan biasanya mempunyai lahan paling sedikit 20 hektar tiap KK. Dalam satu tahun mereka akan mengolah 1 hektar lahan. Demikian seterusnya hingga 20 tahun kemudian, bila mereka kembali ke petak pertama, lahan sudah kembali menjadi hutan untuk ditebas, dibakar dan ditanami padi. Pola demikianlah yang sering disebut sebagai perladangan berpindah. Penebasan hutan dilakukan dengan bendo dan kapak. Kayu-kayu yang elok akan mereka ambil untuk materi bangunan, lainnya dibakar bersama dengan belukar dan rumput liar. Biasanya mereka menebas hutan pada bulan-bulan Juli dan Agustus, membakarnya pada bulan September dan bulan Oktober/November melaksanakan penanaman. 

Penanaman padi ladang dilakukan tanpa mengolah lahan (tanpa dibajak atau dicangkul), melainkan cukup dengan ditugal. Tugal yakni batang kayu berdiameter 5 sd. 10 cm. yang diruncingkan kepingan ujungnya. Tugal ini dipakai untuk membuat lubang tanam. Ke dalam lubang tanam inilah dimasukkan antara 3 sd. 4 butir benih padi. Selanjutnya tumbuhan dibiarkan tumbuh secara alami. Padi ladang biasnya berumur panjang (padi dalam) yakni antara 5 sd. 6 bulan, dengan produksi rata-rata hanya sekitar 3 sd. 4 ton per hektar.

Sejak beberapa dasawarsa belakangan ini, Balai Penelitian Padi (Balitpa) di Sukamandi, Jawa Barat, sudah berhasil membuat padi-padi ladang yang berumur 4 bulan dengan tingkat produksi mencapai 5 ton per hektar. Selain itu, Balitpa juga membuat jenis padi gogo rancah. Misalnya verietas Fatmawati, Ciherang, Situbagendit, Singkil, Widas dan beberapa varietas lain. 

Padi gogo rancah yakni padi yang ditanam dengan cara ditugal ibarat halnya padi ladang, namun lalu diairi ibarat halnya padi sawah pada umur-umur sekitar 1 bulan hingga dikala menjelang panen. Padi gogo rancah, banyak ditanam oleh para petani di NTT dan NTB yang isu terkini penghujannya sangat pendek. Untuk itu, para petani mengolah lahan dengan cara dicongkel dengan linggis atau garpu pada isu terkini kemarau. Bongkahan tanah yang tercongkel dihancurkan dengan palu besar dari kayu. Selanjutnya, lahan diratakan memakai garu (garpu). 

Pada dikala hujan turun pertama, petani pribadi menugal dan menanam benih, ibarat halnya pada penanaman padi ladang. Setelah hujan turun beberapa kali dan tanah menjadi lunak, petani akan membuat pematang dan jalan masuk air. Sekitar 1 bulan kemudian, hujan akan turun dengan optimal. Pada dikala itulah tumbuhan padi sangat membutuhkan air. Karena pematang dan jalan masuk air sudah siap, maka sawah pun tergenangi dengan sempurna. Sejak itu, padi dipelihara ibarat halnya padi sawah biasa. Dua bulan kemudian, hujan sudah akan berhenti. Pada dikala itu, lahan sawah memang memerlukan pengeringan untuk mempercepat pemasakan bulir padi dan mengurangi kadar air pada gabah.


Hasil padi gogo rancah per hektar, sanggup sama dengan padi sawah, yakni sekitar 5 hingga dengan 6 ton per hektar per isu terkini tanam. Pola penanaman gogo rancah, sanggup sangat menolong para petani di NTT dan NTB. Kadangkala, panen sanggup berlangsung pada dikala hujan masih turun sedikit-sedikit. Pada dikala itulah para petani di NTT dan NTB memanfaatkan lahan bekas padi ini untuk menanam kedelai. Dulu para petani cukup menebar benih kedelai sehari sebelum panen. Pada dikala panen, biji kedelai akan terinjak-injak kaki di tanah yang masih basah. Selanjutnya kedelai akan tumbuh dengan memanfaatkan sisa-sisa hujan dan pupuk tumbuhan padi. Saat ini penanaman kedelai sudah dilakukan dengan cara ditugal pada bekas areal padi. 

Tonggak-tonggak jerami tetap dibiarkan pada dikala penanaman kedelai. Dengan cara ini, para petani di daerah yang ekstrim kering pun sanggup mengoptimalkan lahan sawah mereka. Pengolahan lahan pada isu terkini kemarau memang sangat berat. Namun dengan pemanfaatan traktor, minimal traktor tangan, petani sanggup cukup banyak diringankan. Kendala lain dari budidaya gogo rancah yakni faktor gulma. Hingga pemanfaatan herbisida selektif menjadi mutlak diperlukan.

Tahun 2003 yang silam, para petani di Jawa banyak yang mengalami kegagalan panen pada padi gadu (padi isu terkini tanam kedua) mereka. Sebab ketika itu isu terkini tanam padi rendengan berjalan normal hingga bulan-bulan Januari/Februari sudan panen. Bulan Januari 2003 hujan sama sekali tidak turun selama 1 bulan. Beda dengan Januari 2002 yang bercurah hujan tinggi hingga Jakarta mengalami banjir besar. Karena bulan Februari dan Maret hujan kembali turun cukup lebat, petani pun menyemai benih dan sebulan kemudian, Maret/April, mereka menanam padi gadu. Namun bulan Mei hujan pribadi berhenti. Hingga banyak petani yang mengalami puso (gagal panen). 

Keterlambatan tanam pada tahun 2003/2004, disebabkan oleh hujan yang gres turun lebat pada bulan November 2003, hingga ajaran irigasi gres normal pada bulan Desember 2003. Sebab waduk-waduk di Jawa, selama kemarau 2003 mengalami krisis air cukup berat, bahkan lebih berat dibanding dengan kemarau panjang pada tahun 1997. Akibatnya petani gres mulai sanggup menyemai benih pada bulan-bulan Desember 2003 dan Januari 2004. Kalau tahun 2004 ini isu terkini hujan berjalan normal, maka sulit bagi para petani untuk sanggup menanam padi gadu.

Kondisi iklim di Jawa, kecenderungannya akan semakin ekstrim pada tahun-tahun mendatang. Kalau petani di Jawa, terutama di lahan sawah tadah hujan, mulai memanfaatkan padi gogo rancah, maka kemungkinan resiko puso akhir kekeringan sanggup dihindari. Demikian pula keterlambatan tanam ibarat tahun ini juga sanggup dihindari. 

Sebab petani sudah sanggup mengolah lahan pada bulan Agustus 2003. Bulan Oktober bahu-membahu sudah mulai turun hujan hingga petani sanggup menanam benih dengan cara ditugal. Bulan November hujan sudah cukup lebat, hingga dengan pematang dan jalan masuk air yang baik, air hujan sudah sanggup menggenangi sawah. Dengan referensi ini, bulan Januari 2004, petani di Jawa sudah sanggup panen padi rendengan. Hingga penanaman padi gadu pun sanggup segera dilangsungkan untuk dipanen pada bulan-bulan April dan Mei 2004. 

Di Daerah Jawa, Khususnya Ngambarsari, dan daerah luar Jawa ibarat Sulawesi Selatan tercatat sebagian lahannya sawah tadah hujan yang hanya sanggup ditanami sekali setahun. Pertanaman padi di areal tersebut sering kali gagal panen lantaran mengalami kekurangan air, baik untuk pengolahan tanah maupun untuk pertumbuhan tanaman. Petani pada umumnya menunggu sekitar dua bulan semenjak turunnya hujan untuk melaksanakan pengolahan tanah lantaran pada waktu tersebut air sudah menggenangi sawah. Akibatnya waktu tanam tertunda, sehingga pada fase pertumbuhan generatif, tumbuhan sering mengalami kekeringan dan gagal panen.

Upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi bahaya kekeringan pada lahan sawah tadah hujan yakni dengan sistem bertanam padi gogorancah. Sistem ini berarti bercocok tanam padi di sawah pada isu terkini hujan, dengan menerapkan adonan antara sistem gogo dan padi sawah. Sistem ini juga cocok untuk lahan beririgasi yang menerima pengairan terlambat.

Selain ditanam pada lahan sawah tumbuhan padi juga sanggup dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem budidaya padi gogo rancah seperti kita anggap tumbuhan padi ibarat tumbuhan palawija. Sehingga kebutuhan air dalam sistem ini sangatlah minim. Sistem budidaya padi gogo biasanya dilakukan pada tanah-tanah yang kering atau tanah tadah hujan. Kelebihan sistem tanam gogo rancah dibanding sistem sawah diantaranya yakni penghematan tenaga kerja tanam, penghematan tenaga kerja pemeliharaan dan tentunya lebih menghemat waktu. Adapun kekurangan cara tanam gogo rancah yakni produksi yang dihasilkan tidak sebesar dengan sistem tanah sawah.

Tahab – Tahab Budidaya Padi gogoh Rancah

A. Penyiapan lahan

Tanah diolah pada kondisi kering sebelum isu terkini hujan.

Peningkatan produktivitas, tanah perlu diberi materi organik (pupuk hijau, pupuk kandang, kompos) sebanyak 5-10 t/ha.

Pengolahan tanah sanggup dilakukan secara olah tanah tepat (OTS), olah tanah minimum (OTM), dan atau tanpa olah tanah (TOT).

B. Penanaman

Waktu tanam secara tepat dengan memperhitungkan hujan lantaran akan memilih keberhasilan padi gogo. • Penanaman dilakukan dengan cara tugal (4-5 biji/lubang).

Benih yang dibutuhkan yakni 40 kg/ha untuk monokultur.

Jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 30 cm.

Lokasi gres yang banyak terdapat ulat grayak, uret, dan lalat bibit, benih perlu dicampur dengan insektisida butiran Furadan atau Dharmafur dengan dosis 2 kg/20 kg benih.

Penanaman padi gogo sanggup dilakukan bersama tumbuhan lain.

C. Pemupukan

Urea, SP36, dan KCl sesuai kesuburan tanah setempat.

Urea diberikan ½ kepingan pada dikala tumbuhan berumur 14 hari sehabis tugal bersama dengan keseluruhan dosis SP36 dan KCl.

Sisa urea diberikan dikala tumbuhan berumur + 40 hari sehabis tugal.

Pemberian pupuk disertai dengan penyiangan.

Seluruh pupuk diisikan dalam larikan yang dibentuk sepanjang baris tumbuhan pada dikala tanah dalam kondisi lembab, lalu tutupkembali dengan tanah atau dengan cara tugal pada jarak + 5 cm dari lubang tanam sedalam 7 cm.

D. Pengendalian gulma

Pada dikala pengolahan tanah.

Penyiangan manual secara rutin memakai sabit, parak.

Penggunaan herbisida.

E. Pengendalian hama dan penyakit

Hama: Lundi/uret, lalat bibit, penggerek batang, wereng coklat, walang sangit, dan tikus.

Penyakit: Blast dan bercak coklat.

Tanda- tanda serangan organisme pengganggu sama dengan tanda- tanda serangan pada padi sawah. Demikian pula cara- cara pengendaliannya mengikuti proposal setempat.

F. Panen

Dilakukan sebaiknya pada fase masak panen dengan ciri kenampakan 90% gabah sudah menguning.

Panen pada fase masak lewat panen, yaitu dikala jerami mulai mengering, pangkal malai mulai patah, sanggup mengakibatkan banyak gabah rontok dikala panen.

Sebaiknya panen dilakukan dengan sabit bergerigi dan perontokan dengan pedal tresher.

Perontokan dengan memukul-mukul batang padi pada papan sebaiknya dihindari, lantaran mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar hingga 3,4%.


0 Response to "Cara Gampang Tanam Padi Gogoh Rancah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel