Cara Menentukan Benih Jagung Unggul Setara Pionir
Benih Tanaman Jagung sangatlah penting untuk diperhatikan. Sebab dengan pemeilihan benih jagung yang tepat akan memperoleh hasil yang sesuai impian para petani semua.
Penyediaan benih yaitu hal atau factor yang awal dan penting pada kegiatan bertanam jagung. Sebagai langkah awal dalam bertanam jagung, pemilihan hibrida biasanya dilaksanakan semoga kita sanggup mendapat hasil produksi yang tinggi pula.
Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam menentukan bibit jagung yang baik yaitu sebagai berikut:
1. Tongkol diambil dari tumbuhan jagung induk yang sehat, besar lengan berkuasa dan telah tua.
2. Tongkol jagung yang bau tanah berukuran besar, panjang dan langsing.
3. Klobot rapat dari ujung hingga pangkal daun jagung.
4. Biji terletak dalam barisan yang lurus.
5. Tongkol mempunyai ranbut yang banyak .
6. Tongkol sudah dijemur hingga kering.
Biji yang unggul ditentukan oleh:
1. Faktor genetic
Faktor genetic yaitu factor yang berafiliasi dengan genotip yang baik, dan biasanya diturunkan dari induk pada keturunannya, contohnya daya tahan terhadap penyakit, dan daya reproduksi.
2. Faktor fisik
Faktor fisik yaitu benih yang bermutu tinggi mencakup kemampuan berkecambah yang tinggi, kadar air rendah, higienis dan bebas dari kotoran. Untuk mendapat benih, sebaiknya kita beli dari tempat pemuliaan, alasannya yaitu bila kita memakai benih dari pertanaman sebelumnya, akan mengalaminpengurangan/penurunan kualitas/mutu.
Benih yang unggul sanggup kita beli pada took saprotan, biro benih atau Balai Benih Induk (BBI). Dan untuk mencegah timbulnya penyakit pada benih yang disebabkan oleh jamur, maka benih harus kita fungisida, atau insektisida yang mempunyai kegunaan untuk membasmi jamur.
Misalnya untuk mencegah bulai, dengan cara sebagai berikut:
1) Sediakan air sebanyak 1 liter
2) Masukkan dalam air tersebut 5 g Ridomil
3) Masukkan biji jagung kedalam larutan tersebut
4) Rendam benih selama 15 menit
5) Setelah itu keringkan hingga kering dengan cara dijemur.
Persiapan Lahan dan Penanaman Jagung
Pengolahan lahan tumbuhan jagung bertujuan untuk mendapat kondisi lingkungan yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil produksi jagung.
Tujuan pengolahan lahan yaitu untuk:
1. Menyediakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan jagung.
2. Memperbaiki sifat fisik tanah.
3. Mencegah pertumbuhan gulma dan tumbuhan pengganggu.
Lahan untuk bertanam jagung sanggup diolah dengan memakai cangkul, bajak ataupun dengan traktor. Pengolahan lahan untuk bertanam jagung terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
1. Memecah
Yang dimaksud memecah pada pengolahan tanah untuk bertanam jagung adalh menfubah kondisi tanah yang tadinya keras dan padat menjadi tanah yang gembur dan lunak, semoga dapt diproses selanjutnya. Alat untuk memecah kondisi tanah ini yaitu traktor.
2. Membalik
Membalik tanah pada pengolahan tumbuhan jagung yaitu penggantian atau pemindahan posisi dari kepingan tanah sebelas atas menjadi sebelah bawah atau sebaliknya.
Hal ini dilakukan lantaran tiap komposisi tanah yang mempunyai sifat yang berbeda-beda, baik kandungan unsure maupun tingkat kesuburan tanahnya. Alat yang dipergunakan untuk membalik tanah yaitu cangkul.
3. Meratakan tanah
Proses yang selanjutnya sehabis tanah dipecah dan dibalik yaitu dengan diratakan, semoga proses perawatan yang lain sanggup berlangsung dengan mudah. Alat yang dipakai untuk meratakan yaitu garu, dengan tenaga sapi atau kerbau atau tenaga manusia.
Di bawah ini perlu kita ketahui susunan dari lapisan tanah secara horizontal yang terdiri dari 3 lapisan yang utama yaitu:
a. Lapisan tanah atas/top soil memiliki ciri-ciri antara lain:
- Terletak pada kepingan paling atas dari tanah
- Sebagai tempat tumbuhnya aneka macam tanaman
- Berwarna gelap
- Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tumbuhan dengan mencari makan pada kepingan top soil ini
- Tempat hidup aneka macam mikroorganisme
- Tempat terjadinya humifikasi
- Tanahnya gembur
- Banyak mengandung unsure hara bagi tanaman
- Porositas dan drainasenya sangat baik.
- Ketebalannya dipengaruhi oleh kemiringan, ketinggian dan jumlah flora yang ada di atasnya
b. Lapisan tanah bawah/subsoil Ciri-ciri lapisan tanah bawah/subsoil yaitu sebagai berikut:
- Berwarna lebih muda dan lebih terang
- Porositas dan drainase rendah
- Ikatan butiran tanah lebih stabil
- Banyak mengalami pelapukan
- Banyak mengandung tanah liat
c. Lapisan materi atau batuan induk/bed rock Lapisan batuan induk mempunyai ciri-ciri antara lain:
- Lapisan masih berupa kerikil yang belum mengalami pelapukan.
- Tempat terdapatnya kantung-kantung air.
- Tempat terjadinya proses pelapukan secara fisik, kimia dan bilogis dalam waktu yang lama.
- Keadaan tanah yang diolah sebaiknya dalam keadaan tidak berair alasannya yaitu akan lengket dan sukar digemburkan. Selain itu juga tidak terlalu kering, alasannya yaitu akan terasa keras, sehingga perlu tenaga yang besar. Makara sebaiknya dalam keadaan lembab semoga gampang pengolahannya.
Cara pengolahan tanah untuk bertanam jagung, yaitu:
Setelah tanah diolah, maka tanah dibentuk bedengan dengan ukuran yang sesuai dengan luas lahan.Selain itu di antara bedengan dibentuk parit untuk pengaturan pengairan, yang dalamnya 20 cm dan lebarnya 40 cm. Segera dilakukan pembuatan lubang tanam dengan memakai tugal/batang kayu. Pembuatan jarak antara lubang tanam bergantung pada kesuburan tanah dan daya tumbuh benih.
4. Penanaman tumbuhan jagung
Penanaman jagung dilaksanakan pada awal atau simpulan ekspresi dominan hujan, sehingga pada masa pertumbuhan tumbuhan jagung masih tersedia air dari curahan hujan. Penanaman dilakukan dengan cara mengisi lubang tanam dengan satu benih jagung disertai dengan furadan 1 g tiap lubang. Tak lupa pada setiap lubang tanam ditutupi dengan jerami kering terlebih dahulu gres ditutup kembali dengan tanah.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tumbuhan jagung yaitu proses yang penting, lantaran akan ikut menentukan hasil produksi dari kegiatan kita bercocok tanam jagung.
Kegiatan pemeliharaan tumbuhan jagung meliputi:
1. Penyiraman
Cara yang paling gampang untuk memenuhi kebutuhan air bagi tumbuhan jagung yaitu dengan menciptakan akses air pada sekeliling lahan atau dari turunnya air hujan. Sebab, bila kita harus menyiram lahan yang begitu luas, akan cukup merepotkan.
Air bagi tumbuhan jagung diperlukan untuk:
- Saat awal pertumbuhan yaitu untuk perkecambahan
- Saat pembentukan tongkol
- Akibat kekurangan air adalah:
- Biji lama/gagal berkecambah
- Tongkol jagung menjadi kerdil
Cara penyiraman lahan tumbuhan jagung yaitu sebagai berikut:
- Pada tempat yang cukup air, penyiraman dilakukan dengan cara menyalurkan air pada akses air antara barisan tanamannjagung.. tunggu hingga 3 jam, bila air masih sisa dalam sxaluran tadi, maka air harus dibuang.
- Pada lahan yang kering, penyiraman dilakukan dengan memakai gembor.
- Waktu penyiraman tumbuhan jagung adalah:
- Setelah masa tanam jagung selesai, dengan tujuan semoga biji jagung segera berkecambah.
- Setiap hari satu kali tumbuhan jagung disiram selama satu minggu.
- Setelah istirahat, penyiraman kembali dilakukan sehabis ahad ke-4.
- Saat pembentukan tongkol, tumbuhan jagung disiram sehari sekali semoga tumbuh dengan sempurna.
- Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman tumbuhan jagung adalah:
- Jangan menyiram tumbuhan jagung kalau hari sudah hujan. Karena kalau terlalu banyak air tumbuhan jagung bisa membusuk dan balasannya mati.
- Penyiraman hanya dilakukan kalau lahan kering saja.
2. Penyiangan
Penyiangan yaitu kegiatannmembuang rumput liar/pengganggu yang ikut tumbuh bersama tanamanjagung, yang sering disebut gulma.
- Rumput teki
- Alang-alang
- Kaki/tapak kuda
- Meniran
- Krokot
Cara penanggulanggan rumput liar atau gulma :
- Langsung dicabut dengan tangan secara beramai-ramai.
- Dengan memakai herbisida yaitu senyawa kimia yang dipakai untuk membasmi gulma.
3. Pembubunan
Pembumbunan yaitu penimbunan tanah pada sekeliling tumbuhan jagung. Caranya yaitu sebagai berikut: Pertama-tama kita bersihkan rumput liar yang tumbuh disekitar tumbuhan jagung, dengan cara dicabut, Ambil hasil cabutan rumput liar tadi, dan timbun dengan tanah pada sekeliling tumbuhan jagung.
4. Pemberian pupuk
Pemberian pupuk yanmg dimaksudkan disini yaitu pemupukan lanjutan, yaitu sehabis tumbuhan jagung berumur 2 minggu, dengan cara ditaburkan pada larikan tumbuhan jagung. Pemberian urea juga diberikan sehabis tumbuhan jagung berumur 40 hari, dengan tujuan menungkatkan jumlah dan kualitas tongko, jagung.
5. Pemberian garam inggris
Tujuan sumbangan garam inggris pada tumbuhan jagung yaitu untuk:
- Menambah kesempurnaan pertumbuhan sruktur daun
- Menambah kesempurnaan pertumbuhan tongkol jagung
- Memperkuat daya tahan tumbuhan jagung dari serangan penyakit, menyerupai bulai
- Cara sumbangan garam inggris pada tumbuhan jagung yaitu sebagai berikut:
- Larutkan garam inggris dalam air dengan perbandingan 4:1
- Semprotkan pada kepingan daun tanaman
- Lakukan penyemprotan setiap semnggu sekali selama 4 ahad berturut-turut.
6. Pembuangan bunga jantan
Pembuangan bunga jantan pada tumbuhan jagung dilakukan pada ketika bunga jantan keluar, tapi sebelum bunga mekar, jadi belum terjadi penyerbukan.
- Tujuan pembuangan bunga jantan yaitu untuk:
- Pengalihan kekuatan/tenaga pada pembuatan tongkol
- gar tongkol jagung menjadi lebih besar
- Agar tongkol menjadi lebih banyak
- Pembuangan bunga jantan dilakukan sehabis 40 hari penanaman, untuk tumbuhan jagung yang ditanam di dataran rendah. Sedangkan untuk tumbuhan jagung yang ditanam di dataran tinggi, pembungaan bunga jantan dilakukan sehabis 50 hari penanaman, lantaran perbedaan intensitas cahaya matahari yang diterima.
Cara pembuangan bunga jantan yaitu sebagai berikut:
- Goyang-goyangkan batang secara perlahan, jangan terlalu keras alasannya yaitu sanggup merusak bunga,
- Perhatikan pelepah daunnya, tunggu hingga pelepah daunnya melebar.
- Jika pelepah daun sudah melebar, maka cavutlah tangkai bunga jantan pada tanman jagung dengan hati-hati.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan jagung dilakukan semoga tumbuhan jagung tidak mengalami gangguan kesehatan, yang balasannya mengganggu hasil produksinya.
Pengendalian terhadap hama dan penyakit sanggup dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Secara tradisional
- Secara prosedur atau penanganan secara langsung.
- Ulat eksklusif diambil dan dibasmi
- Tikus, dengan cara digeropyok beramai-ramai
- Burung dengan diketapel
- Tanaman liar dengan disiangi/dicabuti secara langsung
- Mengusir burung, dengan dipasang orang-orangan untuk menakuti dan pergi jauh supaya tidak memakan jagung.
- Dengan penanaman secara serentak.
- Dengan mengadakan rotasi tumbuhan semoga terhimdar dari hama dan penyakit.
2. Modern
- Untuk mencegah serangan penyakit dipakai fungisida/senyawa kimia pembasmi jamur/fungi. Misalnya, manzate, DIthane, Antracol, Cobox, dan Vitigran Blue.
- Untuk pengendalian hama dipakai insektisida/senyawa kimia pembasmi serangga/insekta, yang berbentuk cairan yang disemprotkan.
- Misalnya, Diazinon 60 EC, Baycard 500 EC, HOpcin 50 EC, Klitop 50 EC, Mipcin 50 WP, Azodrin 15 WSC,
- Sedangkan yang berupa butiran yaitu furadan 3G, Dharmafur, dan Curater.
Hama Ulat daun (prodenia litura)
- Gejala tumbuhan jagung yang diserang hama ulat daun yaitu sebagai berikut:
- Ulat dau menyerang kepingan pucuk daun.
- Umur tumbuhan yang diserang ulat daun sekitar 1 satu bulan
- Daun tumbuhan bila sudah besar menjadi rusak.
- Pencegahan dxengan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon dan agrocide dengan ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air.
Hama Lalat bibit
- Disebabkan oleh lalat bibit (Atherigona exigua)
- Gejala yang dialami tumbuhan jagung yaitu ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan balasannya tumbuhan jagung mati.
- Pengendalian dengan menghembuskan HCH 5% pada ketika berumur 5 hari. Atau pengobatan dengan penyemprotan insektisida Hostathion 40EC, sebanyak 2cc tiap liter air dengan volume semprotan 100 liter tiap hektar lahan jagung.
Hama Ulat Agrotis
- Gejala yang dialami pada kepingan batang yang masih muda yaitu putus balasannya tumbuhan jagung mati.
- Agrotis sp. Melakukan penyerangan pada malam dan siang hari. Ada 3 macam ulat grayak/agrotis ini, yaitu:
- Agrotis segetum, yang berwarna hitam, sering ditemukan didaerah dataran tinggi.
- Agrotis ipsilon, berwarna hitam kecoklatan, di temukan di tempat dataran tinggi dan rendah.
- Agrotis interjection, berwarna hitam, banyak terdapat di pulau jawa.
- Pengendalian ulat ini dengan insektisida Dursban 20 EC, dengan takaran 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hectare sanggup dipakai 500 liter larutan
Penggerek daun dan penggerek batang
- Bagian tumbuhan jagung yang diserang oleh ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis yaitu ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tumbuhan jagung.
- Gejala tumbuhan menjadi layu.
- Penanggulangan dengan memakai insektisida Azodrin 15 WSC dengan takaran 30 liter dalam 10 liter air.
Ulat tongkol (Heliothis armigera)
- Gejalanya sanggup dilihat dengan adanya bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.
- Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tumbuhan jagung melalui tongkol, gres memakan biji jagung.
- Pengendalian dengan penyemprotan memakai Furadan 3G atau dengan menciptakan lubang bersahabat tanaman, diberi insektisida dan ditutup lagi.
- Dosis yang dipakai 10 gram tiap meter persegi.
- Sebaiknya dilakukan pada ketika tumbuhan jagung masih berbunga, jangan menjelang panen, alasannya yaitu sanggup membahayakan kita yang ikut mengkonsumsi jagung lantaran residu dari insektisida tersebut.
Penyakit pada tumbuhan jagung, yaitu:
1. Hawar daun atau karat daun
Penyakit hawar daun dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Hawar daun turcicum
- Gejala penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong, berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar dan berwarna coklat. Bentuk menyerupai kumparan, bila parah daun menyerupai terbakar.
- Penyebab penyakit ini yaitu Helminthos porrirum turcicum.
b. Hawar daun maydis
- Gejala yang dialami berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun.
- Bila parah sanggup hingga ke jaringan tulang daun yang balasannya jaringan sanggup mati.
c. Hawar daun corbonum
- Gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang sanggup menyatu dan mematikan daun.
- Penyebabnya yaitu cendawan Dreschslera zeicola yang tumbuh di tempat yang dingin, bersuhu rendah, lembab dan di tempat dataran tinggi.
- Pengendalian dengan fungisida atau dengan thiram dan karboxin, serta dengan pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55 derajat celcius.
Penyakit Bulai (Bule)
- Penyakit bulai pada daun jagung disebabkan oleh cendawan atau jamur sclerospora maydis
- Gejala berupa daun tumbuhan jagung berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku.
- Pencegahan dengan sumbangan Ridomil 35 SD pada benih semoga tidak tumbuh jamur pada biji jagung.
Tanaman jagung yang mengalami kekurangan zat masakan akan mengalami berbagaib gangguan antara lain:
1. Kekurangan nitrogen (N)
- Akibat kekurangan unsure Nitrogen yaitu flora menjadi kerdil, kurus, dan daun berwarna hijau kekuningan. Akibat yang paling parah flora jagung tidak berbuah.
2. Kekurangan fosfor (P)
- Kekurangan Fosfor juga menjadikan tumbuhan menjadi kerdil, daun agak ungu dan kaku. Pertumbuhan tongkol terganggu, sehingga barisan biji tidak teratur.
3. Kekurangan kalium (K)
- Gejala yang tampak yaitu ujung kepingan bawah daun menguning dan mati. Tumbuhan menghasilkan buah yang kecil dan ujungnya runcing.
4. Kekurangan Kalsium (K)
- Kekurangan kalsium menjadikan daun mudanya tidak muncul dari ujung tanaman, daun agak kaku, berwarna kuning kehijauan dan kerdil.
5. Kekurangan Magnesium (Mg)
- Tanaman jagung yang kekurangan magnesium, biasanya kerdil, kepingan atas daun berwarna kuning. Dengan bergaris-garis tak normal berwarna putih. Daun yang bau tanah berubah warna menjadi ungu kemerahan pada kepingan tepid an ujung daun.
6. Kekurangan sulfur (S)
- Gejala yang tampak pada tumbuhan jagung yang kekurangan sulfur yaitu seluruh daunnya berubah warna menjadi kuning, baik dari daun yang muda hingga yang tua. Gejala lain yaitu badan tumbuhan jagung menjadi kerdil dan tidak/terlambat berbunga.
7. Kekurangan Seng (Zn)
- Gelala penyakit ini dilihat sehabis tumbuhan berumur 2 ahad yaitu pada tengah daun terdapat garis kuning sepanjang tulang daun, sedangkan kepingan tepi daun tetap hijau
8. Kekurangan zat besi (Fe)
- Gejala penyakit ini sanggup dilihat pada daun tumbuhan jagung kepingan atasnya hijau pucat hingga putih di antara urat-urat daun.
9. Kekurangan tembaga (Cu)
- Gejala penyakit ini muncul dengan diawali mengeringnya daun termuda, kemudian tumbuhan jagung menjadi kerdil dan daun yang bau tanah mati.
- Gejala yang lain yaitu batang jagung menjadi lunak sehingga gampang bengkok atau roboh terkena angin.
0 Response to "Cara Menentukan Benih Jagung Unggul Setara Pionir"
Post a Comment