9 Cara Gampang Budidaya Ikan Hias Air Tawar


9 Cara Praktis Budidaya Ikan Hias Air Tawar ; Budidaya ikan hias termasuk hobi yang menyenangkan. Setiap orang mempunyai hoby masing-masing. Seperti salah satu berikut ini saya akan membahas wacana ikan hias. Bagi yang hobi ikan hias, biasanya mereka sanggup berjam-jam duduk di depan akuarium hanya untuk memperhatikan keindahan, keelokan warna serta goyang lenggak-lenggok si ikan hias. Pecinta ikan hias rela merogoh kocek jutaan bahkan hingga ratusan juta untuk sanggup mempunyai si ikan hias. Yang namanya sudah suka apapun akan dilakukan untuk sanggup memilikinya. Dari sini terlihat kalau peluang bisnis ikan hias air tawar cukup menjanjikan.

 Cara Praktis Budidaya Ikan Hias Air Tawar 9 Cara Praktis Budidaya Ikan Hias Air Tawar

Bisnis ikan hias memang sangat menggiurkan. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan dengan sedikit keterampilan membudidayakannya, anda sanggup mengambil potensi income dari bisnis ini. Salah satu yang menjadikan alasan, mengapa ikan hias sanggup menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan? Jawabannya yakni lantaran perjuangan budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak harus dimulai dengan modal yang besar, dan yang terpenting yakni sanggup dilakukan oleh siapa saja.

Cara MBudidaya Ikan Hias Air Tawar 


Untuk mendapat hasil yang baik, kita sanggup melakukannya dengan menjaga kualitas. Dan selanjutnya kita tingkatkan kuantitasnya. Dalam menjaga dan meningkatkan kualitas serta kuantitas tidak lepas dari cara budidaya yang dilakukan. Oleh lantaran itu kita perlu memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan acara pembudidayaannya seperti:


1. Wadah Pemeliharaan Ikan Hias

Untuk wadah pemeliharaan umumnya memakai akuarium, kolam kolam dari semen, kolam kolam dai terpal, kolam fiber glass atau wadah lain yang tidak bocor dan dengan ukuran yang beragam. Karena itu kita sanggup memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dengan ukuran yang bermacam-macam pula.

Wadah pemeliharaan ikan ada yang sistem airnya mengalir dan ada yang tidak atau hanya tergenang. Wadah pemeliharaan sanggup digunakan dengan fungsi yang berbeda, menyerupai wadah untuk perawatan induk ikan, daerah pemijahan, daerah penetasan telur, daerah pendederaan, daerah pembesaran serta untuk daerah penampungan hasil.

Sesuaikan wadah sesuai jenis ikan yang dibudidayakan. Seperti besarnya wadah dan juga untuk beberapa jenis sebaiknya anda beri sket untuk memisahkan mereka. Ini dilakukan biar ikan tidak melukai yang lainnya.

2. Penyesuaian Wadah untuk Ikan Hias

Ikan hias yang satu dengan yang lainnya mempunyai lingkungan hidup yang berbeda. Lingkungan hidup yang paling kuat yakni air, suhu, derjat keasaman (PH), kandungan oksigen dan juga kecerahan.

Sediakan air dengan kandungan kimiawi zero atau paling tidak minimal. Untuk suhu air sebaiknya berkisar antara 24-30 C. keasaman air (PH) kurang lebih 6-7, oksigen terlarutnya > 3 ppm dan kecerahan air berkisar 30-60 cm.

Sumber air sanggup kita dapatkan juga dari banyak sekali sumber, menyerupai berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Air yang akan digunakan harus didiamkan terlebih dahulu dan diendapkan selama 12-24 jam sebelum dipakai. Ini bertujuan biar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang ada di dalam air hilang. Dan untuk menyesuaikan PH sanggup dilakukan dengan memperlihatkan kapur pertanian atau kapur bordo dengan takaran secukupnya bila terlalu asam atau basa.

Air yang digunakan akan mengalami penurunan kualitas. Seperti air menjadi kotor akhir sisa pakan dan kotoran ikan. Oleh lantaran itu di butuhkan pembersih air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya.

3. Pakan Ikan Hias

Pakan untuk ikan hias biasanya pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, dan ikan kecil. Untuk pakan buatan pada umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya sanggup diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.


4. Memilih Calon Indukan Ikan Hias

Dalam proses pemijahan diharapkan indukan ikan jantan dan ikan betina. Induk yang digunakan harus remaja untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias sanggup dilihat dari cirinya menyerupai kalau pada induk betina, perut gendut kea rah genital dan apabila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol dan apabila diurut akan keluar telur. Untuk induk jantan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma.

Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terserang penyakit dan berasal dari keturunan yang bagus. Untuk mendapat indukan ini anda sanggup membeli ke peternak ikan hias dan sanggup juga dengan cara hobiis atau menghasilkan sendiri.

5. Pemijahan Ikan hias

Pada proses pemijahan atau pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Kerana ikan hias ada yang bertelur dan beranak. Pada setiap jens ikan perlakuan proses pemijahannya berbeda. Untuk memudahkan kita harus menyiapkan media, bahan, alat yang diharapkan dalam proses pemijahan.

Ikan hias yang tidak sanggup memijah sendiri atau secara alami sanggup diperlakukan dengan cara menyuntikkan hormone perangsang (induced spawning) biar sanggup memijah sendiri baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping).

6. Penetasan Telur Ikan Hias

Lama waktu telur menetas tergantung pada masing-masing jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas sesudah 24 jam dan menjadi larva. Proses penetasan (inkubasi) telur sanggup dilakukan di akuarium, kolam permanen, corong dan hampa.

Saat proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara mengangkat induk secara keseluruhan atau ditinggal salah satu induknya. Ini tergantung jenis ikan hiasnya lantaran setiap jenis ikan hias mempunyai karakteristik yang berbeda.


7. Perawatan Larva Hingga Pembesaran

Telur yang menetas akan menjadi larva. Larva ikan biasanya ditempatkan di akuarium, kolam bak, kolam plastic, fiber glass, kolam tanah ataupun wadah lain.

Sejak menetas dan hingga kurang lebih berumur seminggu larva tidak perlu diberi makan lantaran cadangan masakan mereka masih ada yaitu berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu gres sanggup diberi makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutera atau masakan lain baik yang alami maupun jenis makan buatan.

Di dikala larva bermetamorfosis ukuran benih dan mulai besar, maka pakan yang diberikan juga berubah. Pakan yang biasanya diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan kecil dan pellet. Pemberian pakan harus disesuaikan, lantaran jikalau tidak akan kuat juga terhadap kualitas air. Apabila derma pakan berlebihan akan menimbulkan kekurangan oksigen dalam air dan keracunan.

Baca Juga :


Untuk kepadatan penebaran benih harus diubahsuaikan dengan luasan media. Jangan terlalu padat lantaran sanggup mengakibatkan pertumbuhan ikan terhambat dan jangan terlalu jarang lantaran tidak efisien atau pemborosan.

Ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan dengan baik. Namun biasanya ada yang tidak seragam, ada yang besar dibanding yang lain dan ada yang kecil. Untuk itu diharapkan penyortiran menurut ukuran biar pertumbuhannya seragam.

Setelah dilakukan penyortiran menurut ukuran, lakukan juga penyortiran anakan jantan dan betina. Ini dimaksudkan untuk menghindari pemijahan dini.

8. Hama dan Penyakit Ikan Hias

Penyakit yang menyerang ikan hias berupa penyakit yang disebabkan oleh benalu dan bukan benalu (non parasiter). Penyakit yang disebabkan oleh benalu pada umumnya menyerang tubuh ikan, insang, maupun tubuh ikan itu sendiri. Penyakit ini berupa protozoa, cacing, jamur, bakteri, dan virus.

Penyakit yang disebabkan bukan dari benalu (non parasite) biasanya bersumber dari factor lingkungan dan makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan menimbulkan banyak sekali penyakit, oleh lantaran itu masakan harus dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan.

9. Pemasaran Ikan Hias

Untuk memasarkan ikan hias kita sanggup eksklusif menjualnya sendiri ke konsumen atau memakai jasa pengepul yang biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas. Untuk memaksimalkan pemasaran para pembudidaya harus sanggup membuka jaringan yang luas biar mendapat konsumen yang tetap.

Pembudidaya dianjurkan mempunyai pengepul tetap yang siap menampung hasil budidaya mereka. Yang terpenting para pembudidaya harus aktif mencari konsumen secara eksklusif maupun melalui media komunikasi.

0 Response to "9 Cara Gampang Budidaya Ikan Hias Air Tawar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel